1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialPalestina

Tim Relawan Medis MER-C Tertahan di Rafah

14 Mei 2024

Hingga hari Senin (13/05), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyatakan 12 relawannya tertahan di Rafah, kota di selatan Gaza, Seharusnya mereka sudah berganti dengan tim kloter berikutnya.

https://p.dw.com/p/4fnqa
Anggota tim  Mer-C
Tim relawan MER-CFoto: Mer-C

Tertunda keluar akibat serangan darat Israel pekan lalu, belasan anggota  tim relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C Indonesia saat ini  masih di Rafah, Gaza Selatan. Mereka semestinya bertukar masa dinas dengan tim MER-C berikutnya yang telah menunggu untuk masuk ke Gaza dari Kairo, Mesir.

"Kami tidak bisa keluar dan tim dari Kairo juga belum bisa masuk," ujar bidan dan perawat Ita Muswita yang bertugas di Rafah.

"Sementara itu sejak pertama datang bulan lalu saya tugas di RS El Hilal El Mirati, tapi kini sudah zona merah. Jadi tak boleh masuk lagi ke sana. Di sana saya membantu persalinan dan juga korban luka," paparnya.

Tim Mer-C terdiri dari dokter spesialis bedah orthopedi, dokter layanan primer dan perawat. Tim MER-C bertugas bersama Tim EMT dari Mercy Malaysia membantu tenaga medis lokal memberikan pertolongan kepada para korban serangan.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Ditugaskan ke RS lain 

Para EMT MER-C kini diarahkan oleh badan kesehatan dunia WHO untuk bertugas di Rumah Sakit Al Kuwaiti. Selain di RS Kuwaiti, relawan EMT MER-C lainnya, yaitu dua perawat juga masih bertugas di klinik Tal Al-Sultan Primary Health Care Center.

Sementara itu, RS An Najjar yang biasa menjadi lokasi tugas TIM EMT MER-C, saat ini juga sudah berhenti beroperasi.

Ita Muswita mengatakan, RS Kuwaiti merupakan pintu pertama pasien sehinga sejak ditugaskan mereka banyak menerima pasien korban langsung perang yang terkena bom, terutama luka bakar yang perlu dirujuk.

Tetap bekerja

Sejauh ini tim MER-C masih dalam kondisi aman dan melanjutkan tugas layanan mereka. "Kami bisa bantu mereka sebelum border (perbatasan) dibuka. Doakan kami tetap istiqomah dalam tugas,” tutur Ita.

Saat ini tersisa 12 relawan MER-C di Gaza. Hari pekan lalu, aktivitas medis relawan MER-C sempat dihentikan karena meningginya ketegangan di Rafah. Hal ini juga mengakibatkan pergerakan masuk dan keluar Gaza untuk semua Tim EMT di bawah koordinasi WHO teritunda, termasuk Tim EMT MER-C.

(Sumber rilis MER-C, wawancara dengan para relawan MER-C di Rafah)