1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Antibodi Pada Separuh Populasi di Episentrum Covid-19 Italia

10 Juni 2020

Tes antibodi di Bergamo episentrum Covid-19 di Italia menunjukkan, lebih separuh sampel darah responden mengandung antibody virus corona. Peneliti sedunia kini sedang meneliti terapi serum antibodi untuk pasien corona.

https://p.dw.com/p/3dYWz
Rumah sakit di Bergamo Italia
Situasi di rumah sakit Bergamo, Italia saat puncak pendemi Covid-19, April 2020Foto: Getty Images/M. Di Lauro

Lebih separuh warga Bergamo yang diambil sampel darahnya, menunjukkan tes positif antibodi SARS-Cov-2. Demikian pejabat kesehatan di provinsi utara Italia itu Senin. 

Dari sekitar 10.000 penduduk Bergamo yang dites darahnya antara 23 April hingga 3 Juni, lebih 57 persen memiliki antibodi, yang merupakan indikasi bahwa mereka terpapar virus corona dan mengembangkan respons kekebalan tubuh.  

Pejabat kesehatan Italia menyebut, besaran sampel cukup luas dan bisa merepresentasikan seluruh provinsi Bergamo. Ini merupakan indikator yang dapat diercaya dari keberadaan SARS-Cov-2 dalam populasi warga provinsi di utara Italia itu.

Bergamo adalah kota di Italia yang jadi episentrum pandemi Covid-19 paling parah. Citra rumah sakit yang kewalahan menangani pasien dan puluhan mayat yang terpaksa diangkut truk militer, menjadi ilustrasi dari impak mengerikan pandemi corona.

Peti mati di Bergamo Italia
Deretan peti mati korban COVID-19 yang di Bergamo pada April laluFoto: Getty Images/M. Di Lauro

Italy National Institute of Statistics (ISTAT) melaporkan, saat puncak pendemi Covid-19 pada bulan Maret lalu, jumlah warga yang meninggal di Bergamo naik 6 kali lipat dibanding angka kematian pada bulan yang sama dari tahun 2015 hingga 2019. Kota Bergamo dan kawasan sekitarnya di provinsi itu melaporkan total 13.600 kasus Covid-19.

Kampanye pengujian di seluruh negara

Tes antibodi tidak mengecek keberadaan virus bersangkutan, melainkan mendeteksi apakah sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi pada keberadaan virus patogen dalam tubuhnya. 

Jika antibodi SARS-CoV-2 ditemukan, artinya uji sampel darah positif, orang yang bersangkutan dikarantina sampai dilakukan uji swab, untuk memastikan apakah yang bersangkutan juga positiv Covid-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu. 

Para ilmuwan di seluruh dunia kini sedang meneliti intensif terapi antibodi untuk mengobati pasien Covid-19. Salah satu metodenya adalah menggunakan serum plasma darah dari orang yang sembuh kembali.

Karena itu kementrian kesehatan Italia bekerjasama dengam ISTAT, meluncurkan kampanye antibodi massal secara nasional, untuk membuat peta keparahan dari tiap kawasan epidemi Covid-19 di Italia. Tujuannya untuk mendapatkan sampel yang representatif dari sekitar 150.000 warga.

as/vlz (Reuters)