1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikFinland

Batasi Arus Migran, Finlandia Tutup Perbatasan dengan Rusia

29 November 2023

Menteri Dalam Negeri Finlandia Mari Rantanen mengatakan penutupan perbatasan akan berlangsung hingga 13 Desember 2024. Pemerintah yakin negara tetangganya, Rusia, mendorong masuknya migran ke wilayah Finlandia.

https://p.dw.com/p/4ZYgz
Lalu lintas di stasiun perbatasan Vartius di Kuhmo, Finlandia timur
Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan RusiaFoto: Miska Puumala/Lehtikuva/dpa/picture alliance

Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo pada Selasa (28/11) mengatakan negaranya akan menutup sisa perbatasannya dengan Rusia.

Kremlin disebut menggunakan migran sebagai bagian dari "perang hibrida” yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas negara Nordik tersebut setelah Finlandia masuk ke dalam NATO.

Bulan ini, pihak berwenang Finlandia mengatakan sekitar 900 orang menyeberang dari Rusia, arus peningkatan migran yang tidak biasa. Jumlahnya sudah mulai bertambah sejak Agustus lalu.

"Pemerintah telah memutuskan untuk menutup semua titik persimpangan di seluruh perbatasan timur,” kata Perdana Menteri Petteri Orpo kepada jurnalis, seraya menambahkan bahwa hal ini adalah situasi yang "luar biasa”.

PM Orpo: Rusia yang menyebabkan situasi ini

"Finlandia mempunyai alasan kuat untuk mencurigai masuknya (migran) diorganisir oleh negara asing. Ini berkaitan dengan operasi Rusia dan kami tidak akan menerimanya,” kata Orpo.

"Kami tidak menerima upaya apa pun untuk melemahkan keamanan nasional kami. Rusia yang menyebabkan situasi ini dan Rusia juga dapat menghentikannya,” tambahnya.

Finlandia telah menutup tujuh dari delapan pos pemeriksaannya di wilayah perbatasan sepanjang 1.340 kilometer dengan Rusia.

Helsinki menuduh Moskow mendorong migran dari Timur Tengah dan Afrika menuju perbatasan melalui hutan lebat di selatan hingga lanskap Arktik yang terjal di utara.

Rusia bantah tuduhan Finlandia

Sejak Agustus, sekitar 1.000 migran telah memasuki Finlandia tanpa visa atau dokumen yang sah. Orang-orang dari negara seperti Afganistan, Eritrea, Etiopia, Irak, Pakistan, Somalia, Suriah, dan Yaman, telah tiba di perbatasan, sebagian besar dari mereka mencari suaka.

Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen mengatakan bahwa Rusia "memanfaatkan migran” sebagai bagian dari "perang hibrida.”

Finlandia bergabung dengan NATO, keputusan ini dipicu oleh invasi Moskow ke Kyiv. Sebelum akhirnya Finlandia bergabung ke NATO, para pejabat Finlandia memperingatkan bahwa Rusia dapat mencari cara untuk mengacaukan stabilitas negaranya sebagai pembalasan, termasuk serangan dunia maya dan mengirim migran ke perbatasannya.

"Kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa tidak seperti sebelumnya, tidak hanya otoritas perbatasan Rusia yang membiarkan orang-orang tanpa dokumentasi yang jelas memasuki perbatasan Finlandia, tetapi mereka juga secara aktif membantu mereka memasuki zona perbatasan,” kata Valtonen.

Kremlin membantah telah mendorong kedatangan para migran tersebut dan mengatakan mereka menyesali tindakan Helsinki yang menutup perbatasan. Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Finlandia seharusnya mencoba "mencari solusi yang dapat diterima bersama atau menerima penjelasan."

ha/rs (AP, AFP, dpa)