1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikHong Kong

Persidangan Dimulai, AS-Inggris Serukan Pembebasan Jimmy Lai

18 Desember 2023

AS dan Inggris serukan pembebasan Taipan Media prodemokrasi Jimmy Lai, yang diadili pada hari Senin (18/12) di Hong Kong atas tuduhan keamanan nasional.

https://p.dw.com/p/4aHQ4
Taipan media Jimmy Lai, pendiri Apple Daily
Persidangan Jimmy Lai dimulai pada hari Senin (18/12) di Hong KongFoto: Tyrone Siu/REUTERS

Pengadilan keamanan nasional bagi pengeritik terkemuka Tiongkok, Jimmy Lai, dibuka pada hari Senin (18/12) di Hong Kong dengan pengamanan yang ketat. Aktivis prodemokrasi itu menghadapi tuduhan bahwa dia telah berkolusi dengan kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat (AS).

Kerumunan terbentuk di luar gedung Pengadilan Hukum Kowloon Barat sejak malam sebelum persidangan dimulai. Terlihat puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Minggu lalu, kepala keamanan Hong Kong memperingatkan bahwa upaya apa pun untuk mengganggu jalannya persidangan tidak akan ditoleransi.

Proses pengadilan Jimmy Lai di Hong Kong, Senin (18/12)
Sejak semalam sebelum persidangan, kerumunan terlihat memadati depan gedung pengadilan hukum Kowloon BaratFoto: Lam Yik/REUTERS

Lai, 76 tahun, adalah pendiri tabloid prodemokrasi berbahasa Mandarin, Apple Daily, yang kini resmi ditutup. Dia juga merupakan salah satu pengkritik paling terkemuka di Hong Kong terhadap kepemimpinan Partai Komunis Cina, yang memicu protes besar-besaran pada tahun 2019 lalu.

Persidangan Lai dijadwalkan akan berlangsung di pengadilan terbuka selama 80 hari kerja ke depan dan akan diawasi secara ketat sebagai barometer kebebasan politik dan independensi peradilan di kota itu. Lai akan diadili tanpa juri dan tidak diperbolehkan memilih pengacara.

Jimmy Lai tampak tenang menjalani persidangan

Pada hari Senin (18/12), Lai yang sebelumnya tidak pernah terlihat di depan umum sejak 2021 itu muncul di pengadilan dengan mengenakan setelan jas, dan tersenyum serta melambaikan tangan ke arah galeri tempat keluarganya duduk.

Lai, yang diapit oleh empat pengawal, terlihat membaca dokumen pengadilan ketika pengacara utamanya, Robert Pang, berbicara kepada tiga hakim yang mengenakan rambut palsu dan jubah merah.

"Ketika hak-hak fundamental dilanggar, perlindungan apapun harus ditafsirkan secara luas untuk mendukung Lai dan secara khusus untuk penuntutan," kata Pang kepada pengadilan.

Lai, yang menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup, mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan terhadapnya.

Proses persidangan Jimmy Lai di Hong Kong
Puluhan polisi dikerahkan untuk menjaga lokasi sekitar pengadilanFoto: Peter Parks/AFP/Getty Images

Lokasi gedung pengadilan tampak terlihat dengan penjagaan keamanan super ketat, dengan polisi berseragam, polisi anti huru-hara dan polisi berpakaian preman, kendaraan lapis baja hingga anjing pelacak.

"Lai telah ditahan di penjara selama hampir tiga tahun. Saya ingin menyaksikannya," kata salah satu pendukung Lai, Jolly Chung, pria berusia 29 tahun. "Jika dia tidak bisa keluar dan harus mati di penjara, saya harap dia bisa bangga dengan dirinya sendiri, dan banyak orang Hong Kong yang ingin mengucapkan terima kasih kepadanya."

AS-Inggris serukan pembebasan Jimmy Lai

Para pengamat dari konsulat asing Hong Kong, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, turut hadir dalam persidangan tersebut.

Kasus Lai ini telah menuai kecaman luas dari masyarakat internasional, namun Beijing terus menerus menepis kecaman itu sebagai bentuk campur tangan dan sebuah noda.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron mengatakan dalam sebuah pernyataan menjelang persidangan dimulai bahwa dia "sangat prihatin dengan penuntutan bermotif politik" terhadap Lai.

"Sebagai seorang jurnalis dan penerbit yang terkemuka serta vokal, Jimmy Lai telah menjadi target dalam upaya yang jelas untuk menghentikan pelaksanaan haknya atas kebebasan berekspresi dan berserikat secara damai,” tambahnya.

Cameron menegaskan bahwa, "saya menyerukan kepada pihak berwenang Hong Kong untuk mengakhiri penuntutan mereka dan membebaskan Jimmy Lai.”

Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Matthew Miller juga menyerukan pembebasan Lai, dengan mengatakan bahwa "tindakan yang menghambat kebebasan pers dan membatasi arus informasi yang bebas ... telah merusak lembaga-lembaga demokratis Hong Kong dan merusak reputasi Hong Kong sebagai pusat bisnis dan keuangan internasional".

Dipenjara selama lebih dari 1.100 hari, Lai telah dihukum dalam lima kasus lainnya, termasuk dakwaan keterlibatannya dalam mengorganisir dan berpartisipasi pada demonstrasi selama protes demokrasi tahun 2019 silam. 

kp/hp (Reuters, AFP)