1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ilmuwan Enggan Pulang: Bangun Bangsa Bisa dari Mana Saja

Arti Ekawati
28 Juni 2023

Sudah jadi rahasia umum sebagian peneliti Indonesia di luar negeri enggan pulang ketanah air. Apakah berkontribusi untuk bangsa hanya bisa dilakukan dari dalam negeri?

https://p.dw.com/p/4T8gj
Gambar ilustrasi laboratorium penelitian genetik
Gambar ilustrasi laboratorium penelitian genetikFoto: Andrew Brookes/Westend61/IMAGO

Fasilitas penelitian mutakhir dan lengkap, iklim kerja kondusif, serta kucuran dana yang relatif tidak sedikit di negara-negara industri maju, menjadi daya tarik sangat kuat bagi iimuwan dari negara mana pun, tak terkecuali peneliti ulung dari Indonesia.

Ini memang bukan persoalan baru. Iklim riset di Indonesia yang belum ideal juga diakui oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko. "Keterbatasan yang dirasakan para periset itu diantaranya kepakaran para periset, infrastruktur seperti peralatan dan laboratorium yang belum memadai, dan penganggaran," ujar Laksana Tri Handoko seperti dikutip dari siaran pers BRIN pada Januari 2022.

Peneliti Indonesia di Dunia Internasional

Akibat keterbatasan tersebut, tidak jarang peneliti yang telah merasakan berbagai kenyamanan tersebut di mancanegara, merasa enggan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan dan mengaplikasikan penelitian mereka di tanah air.

Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menanggapi adanya sejumlah peneliti dari Indonesia yang memilih untuk berkibar di luar negeri berharap, mereka untuk terpanggil kembali pulang ke tanah air, atau membantu menjembatani penelitian di negara masing-masing saat ini mereka bermukim dengan di Indonesia. 

"Kami mengharapkan teman-teman peneliti yang lama di luar negeri untuk segera pulang. Tapi kalaupun tidak segera pulang, mereka menjadi jembatan bagi kita di Indonesia dengan hasil penelitian mereka di sini (Jerman)," ujar Dubes Havas kepada DW Indonesia di tengah acara pertemuan tahunan penerima Hadiah Nobel di Lindau, Jerman. 

"Atau paling tidak mereka juga bisa mengundang teman-teman dari Indonesia untuk datang ke luar negeri…. Harus ada satu upaya untuk memberi kontribusi yang nyata ke Indonesia," ujarnya.

Khusus untuk kerja sama antara peneliti dari Jerman dan Indonesia, Duta Besar Arif Havas Oegroseno mengatakan, selama ini pihaknya terus melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membuka koneksi antara riset di Jerman dan di Indonesia.

"Ada beberapa yang sudah berhasil, dalam arti mereka sudah selesai (program) postdoc-nya dan punya temuan-temuan yang bisa diaplikasikan langsung di Indonesia dan bahkan memiliki nilai tambah yang tinggi."

Berkontribusi untuk bangsa bisa dari mana saja

Sementara Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, Profesor Ismunandar, punya pendapat yang berbeda. Berbincang dengan DW Indonesia di sela acara Lindau Nobel Laureate Meetings di Lindau, Jerman, ia sepakat bahwa fasilitas dan dana untuk melakukan riset di Indonesia memang tidak bisa  dibandingkan dengan di negara maju.

"Ya memang kalau kita lihat fasilitas, mungkin tidak bisa dibandingkan, tapi yakinlah bahwa sebetulnya kita juga berbenah, dan dalam beberapa hal kita juga sudah mulai melakukan perbaikan-perbaikan," lanjut Profesor Ismunandar. 

Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, Profesor Ismunandar
Wakil Delegasi Tetap Indonesia untuk UNESCO, Profesor IsmunandarFoto: Arti Ekawati/DW

Ia pun memaklumi bahwa ada beberapa ilmuwan dan peneliti yang merasa ragu untuk kembali ke Indonesia. "Tentu kalau masih ragu ya mungkin lihat-lihat dulu, kemudian cerita dengan teman-teman yang sedang di Indonesia. Mudah-mudahan dengan begitu kalau ada minat untuk memang membangun Indonesia, saya kira ya harus mau."

Meski demikian, ia mengatakan para ilmuwan yang belum memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk tidak perlu berkecil hati, karena membangun Indonesia bisa dilakukan dari mana saja.

"Sebetulnya membangun Indonesia memang tidak harus ada di Indonesia juga. Yang di sini (Jerman) tapi menghubungkan dengan para peneliti muda kita di Indonesia itu juga sama membangun Indonesia juga. Jadi jangan ragu juga terhadap itu,"pungkasnya.

(ae/as)