1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Kasus COVID-19 RI Naik, Omicron XBB Bakal Separah Delta?

Detik News
4 November 2022

Kasus COVID-19 kembali naik diduga imbas subvarian Omicron XBB. Data terakhir per Kamis (03/11), kasus baru harian COVID-19 hampir mencapai 5 ribu dengan angka 4.951, disertai kematian sebanyak 42 kasus.

https://p.dw.com/p/4J3K0
Foto ilustrasi virus corona
Foto: Kay Nietfeld/dpa/picture alliance

Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, diduga imbas subvarian Omicron XBB yang diketahui sudah masuk RI. Data terakhir per Kamis (03/11), kasus baru harian COVID-19 hampir mencapai 5 ribu dengan angka 4.951, disertai kematian sebanyak 42 kasus.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan mengacu pada temuan sejauh ini, gejala akibat Omicron XBB tidak lebih berat dibandingkan varian-varian Corona yang sudah ada sebelumnya.

"Hingga saat ini gejala (subvarian Omicron) XBB dan XBC mirip gejalanya (dengan) COVID Omicron secara umum," ungkapnya dalam konferensi pers virtual 'Update Kasus COVID dan Rekomendasi Terbaru IDI', Kamis (03/11).

dr Erlina menjabarkan temuan gejala subvarian Omicron XBB meliputi:

- Demam

- Batuk

- Lemas

- Sesak

- Nyeri kepala

- Nyeri tenggorokan

- Pilek

- Mual

- Muntah

- Diare.

Ada kemungkinan mirip varian Delta

Selain Omicron XBB, subvarian XBC juga kini ramai menjadi sorotan. dr Erlina menyebut, XBC diketahui merupakan hasil kombinasi dari varian corona sebelumnya, yakni varian Delta. Pada 2021, varian Delta sempat memicu lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran dengan gejala yang lebih berat dibandingkan varian Omicron.

Dengan begitu meski belum bisa dipastikan, terdapat kemungkinan gejala XBC mirip dengan varian Delta.

"Meskipun belum ada laporan bukti ilmiah resmi, mengingat XBC merupakan kombinasi varian Delta, gejala anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian Delta mungkin dapat terjadi," tertera dalam paparan dr Erlina.

"Hingga saat ini, belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB dan XBC menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat," sambungnya. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Diduga Biang Kerok Kenaikan COVID-19 RI, Omicron XBB Bakal Separah Delta?