1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB: Jendral Min Aung Hlaing Harus Mundur Untuk Pengusutan

27 Agustus 2018

Komisi Pencari Fakta PBB untuk kasus kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar menyatakan perlu dilakukan pengusutan atas kecurigaan adanya "niat genosida".

https://p.dw.com/p/33pZg
UN Marzuki Darusman, Sonderberichterstatter für Menschenrechte der Vereinten Nationen
Foto: Reuters/D. Balibouse

Komisi Pencari Fakta PBB mengatakan hari Senin, pimpinan militer Myanmar Min Aung Hlaing harus mengundurkan diri menyusul seruan panel untuk penyelidikan atas kecurigaan "niat genosida" dalam kasus Rohingya.

"Satu-satunya caranya adalah memanggilnya (Jendral Hlaing)," kata Marzuki Darusman (foto artikel), ketua Misi Pencari Fakta PBB di Myanmar. Hal itu disampaikannya pada konferensi pers Jenewa hari Senin (27/8).

Dia mengatakan, ada nama Min Aung Hlaing dan lima jenderal lainnya yang harus diperiksa, selain pejabat militer, pasukan tambahan, warga sipil dan kelompok pemberontak Rohinya.

Pemerintah Myanmar belum menanggapi laporan Misi Pencari Fakta. Dihubungi kantor berita Reuters melalui telepon, jurubicara militer Myanmar Mayor Jenderal Tun Tun Nyi mengatakan dia tidak bisa berkomentar mengenai laporan PBB itu.

Myanmar General Min Aung Hlaing
Panglima militer Myanmar Jenderal Min Aung HlaingFoto: picture-alliance/AP Photo/Aung Shine Oo

Facebook hapus akun pejabat militer Myanmar

Perusahaan jejaring media sosial Facebook mengatakan hari Senin, mereka menghapus akun pada pejabat militer Myanmar dari media sosial Facebook dan Instagram untuk mencegah penyebaran "kebencian dan informasi yang salah" setelah meninjau konten akun tersebut.

"Secara khusus, kami menghapus hampir akun pribadi dan organisasi Burma dari Facebook - termasuk Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi angkatan bersenjata, dan jaringan televisi Myawady milik militer," kata Facebook.

"Kami menghapus total 18 akun Facebook, satu akun Instagram dan 52 Halaman Facebook, yang diikuti oleh hampir 12 juta orang," kata Facebook dalam posting blognya. (https://bit.ly/2PHwRZy)

hp/yf (rtr, afp, ap)