1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Deutsche Welle Masuk ke Daftar 'Agen Asing' Rusia

29 Maret 2022

Rusia memasukkan lembaga penyiaran internasional Deutsche Welle ke dalam daftar "agen asing", bersama dengan sejumlah media asing dan LSM lainnya yang menerima dana dari luar negeri.

https://p.dw.com/p/499T0
Logo Deutsche Welle
Deutsche Welle (DW) adalah lembaga penyiaran internasional JermanFoto: picture alliance/dpa/Oliver Berg

Kementerian Kehakiman Rusia pada hari Senin (28/03) menempatkan lembaga penyiaran internasional Jerman, Deutsche Welle (DW), ke dalam daftar "agen asing."

"Keputusan ini dibuat berdasarkan dokumen yang diterima dari otoritas negara yang berwenang," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang tidak merinci dokumen atau otoritas yang dimaksud.

Direktur Jenderal DW Peter Limbourg dalam tanggapannya mengatakan: "Ini adalah serangan lebih lanjut terhadap kebebasan pers dan upaya baru untuk menghentikan akses informasi masyarakat Rusia dari media yang bebas dan independen. Dimulai dengan penutupan paksa studio kami di Moskow pada awal Februari lalu, kemudian situs web kami (semua bahasa) diblokir di Rusia, diikuti pembatasan bertahap pada layanan media sosial dan sekarang DW telah dicap sebagai 'agen asing.' Keputusan ini tidak akan menghentikan kami untuk terus menyediakan cakupan informasi yang komprehensif dan independen dari Rusia dan sekitarnya, dari studio baru kami di Latvia dan dari Jerman."

Eksistensi DW di Rusia

Pada 3 Februari 2022, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan mengambil "tindakan pembalasan terhadap media Jerman" yang bekerja di Rusia setelah pihak berwenang Jerman melarang operasional saluran TV Rusia yang dikelola negara, RT DE.

Langkah ini termasuk "mengakui DW sebagai outlet media asing yang memenuhi fungsi agen asing," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

DW terpaksa menutup kantornya di Moskow dan para jurnalisnya di Rusia harus melepaskan kredensial mereka, sehingga tidak mungkin bekerja di Rusia. Pada awal Maret, situs web DW diblokir oleh regulator komunikasi negara, Roskomnadzor. Tak lama setelah itu, DW memindahkan kantornya di Moskow ke ibu kota Latvia, Riga.

"Pemerintah Rusia dengan jelas menyatakan 'perang informasi' terhadap DW," kata Christian Trippe, Direktur DW Rusia, Ukraina, dan Eropa Timur. "Kami para jurnalis terus melakukan pekerjaan kami dan memberikan informasi yang dapat diandalkan untuk audiens kami di Rusia."

Deutsche Welle adalah layanan penyiaran publik internasional Jerman yang didanai dari uang pajak dan menghasilkan produk jurnalistik yang dapat diakses secara bebas dalam 32 bahasa.

Dewan Penyiaran Republik Federal Jerman — sebuah badan independen non-partisan yang bebas dari pengaruh pemerintah — mengawasi kepatuhan DW dengan mandat hukumnya untuk menyediakan informasi independen kepada orang-orang di seluruh dunia. DW mempekerjakan sekitar 4.000 orang, yang sebagian besar bekerja di studio di Bonn dan Berlin.

Apa itu daftar 'agen asing'?

Sejak 2012, daftar "agen asing" telah digunakan Moskow untuk membatasi operasi media internasional dan organisasi nirlaba yang menerima dana asing, terutama yang aktif dalam politik. Semua publikasi yang masuk dalam daftar itu ditandai sebagai badan atau lembaga yang berasal dari "agen asing" dan wajib menyerahkan laporan kegiatan mereka setiap enam bulan.

Lebih dari 100 media dan individu saat ini ada masuk dalam daftar tersebut, termasuk lembaga penyiaran publik Amerika Serikat, Voice of America, Radio Free Europe/Radio Liberty, serta Amnesty International, dan Human Rights Watch.

Novaya Gazeta tak beroperasi hingga perang di Ukraina selesai

Novaya Gazeta, salah satu surat kabar independen terakhir Rusia yang tersisa, mengumumkan pada hari Senin (28/03) mereka menangguhkan publikasi "sampai akhir 'operasi khusus di wilayah Ukraina.'"

Pemenang Nobel Perdamaian Dmitry Muratov
Editor Dmitry Muratov dan reporternya menyayangkan keputusan tersebutFoto: Alexander Zemlianichenko/AP Photo/picture alliance

"Kami menangguhkan penerbitan surat kabar di situs web kami, jaringan media sosial, dan media cetak hingga berakhirnya 'operasi khusus di wilayah Ukraina'," surat kabar itu mengumumkan di situs webnya.

Dalam pesan terpisah kepada pembaca, Editor Dmitry Muratov dan wartawannya mengatakan, keputusan itu sulit diterima. "Tidak ada pilihan lain," kata catatan itu. "Bagi kami, dan saya tahu, bagi Anda, ini adalah keputusan yang buruk dan sulit."

Regulator media pemerintah mengatakan, telah memberi Novaya Gazeta peringatan baru karena gagal mengidentifikasi dengan benar sebuah organisasi yang dianggap sebagai "agen asing" oleh pihak berwenang dalam publikasinya, menurut komentar di kantor berita Rusia.

Media independen di Rusia

Tekanan terhadap media liberal Rusia telah meningkat sejak Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Sebagian besar media arus utama dan organisasi yang dikendalikan negara, berpegang erat pada bahasa yang digunakan oleh Kremlin untuk menggambarkan konflik tersebut.

Wartawan Rusia dilarang menggunakan istilah-istilah seperti perang, invasi, dan serangan untuk menggambarkan apa yang terjadi di Ukraina, alih-alih diinstruksikan untuk menyebutnya sebagai "operasi militer khusus".

Tak hanya itu, Presiden Vladimir Putin baru-baru ini menandatangani undang-undang yang memperkenalkan hukuman penjara hingga 15 tahun kepada mereka yang menerbitkan berita "palsu" tentang perang Ukraina.

ha/ (Reuters, AFP, AP)