1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiCina

KTT Uni Eropa-Cina Dibayangi Prahara Politik dan Ekonomi

Yuan Dang
4 Desember 2023

Bagaimana Uni Eropa (UE) dan Cina bisa bekerja sama jika saling menganggap sebagai musuh? KTT UE-Cina di Beijing tanggal 7 Desember mendatang diniatkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

https://p.dw.com/p/4ZfSo
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen
Presiden Komisi Eropa Ursula von der LeyenFoto: Philipp von Ditfurth/dpa/picture alliance

Ketatnya persaingan antara Cina dan Uni Eropa (UE) tercermin pada geliat ekspor Cina yang dulunya masih mengandalkan peranti elektronik seperti kulkas dan mesin cuci, kini sudah mendominasi pasar mobil elektrik internasional yang selama ini jadi sektor andalan di Eropa.

Selama beberapa dekade, industri otomotif dunia didominasi oleh pabrikan Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Dominasi itu kini dipertaruhkan karena Eropa telat mengembangkan teknologi mobil elektrik dibandingkan Cina.

Menurut klaim Cina, pihaknya telah mengekspor lebih dari setengah juta mobil listrik pada paruh pertama tahun 2023. Angka ini setara dengan pertumbuhan sebesar 160 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Serupa pada pasar elektronik, Cina menawarkan daya tarik utama yang sulit disaingi produsen otomotif lain, yakni ongkos produksi yang murah. Hal ini menjadi duri di dalam daging bagi Uni Eropa.

"Harga mobil di Cina ditekan secara artifisial dengan subsidi pemerintah yang sangat besar," kata Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen. "Hal ini ikut mengganggu pasar di Eropa." Menurutnya, saat ini pasar dunia "dibanjiri oleh mobil listrik murah dari Cina."

Bulan September lalu, von der Leyen mengumumkan komisinya akan memulai penyelidikan terhadap mobil elektrik bersubsidi dari Cina.

Penetrasi Cina di pasar otomotif Eropa

Saat ini, sebanyak 26 produsen mobil listrik Cina sudah berencana "memasuki pasar Jerman pada tahun 2025," kata Bernd Diepenseifen dari perusahaan konsultan KPMG.

"Angka ini memperjelas apa yang akan terjadi dalam waktu dekat. Sekalipun jumlah unitnya masih sedikit, itu berarti pangsa pabrikan Jerman akan dan harus turun. Hal ini ditentukan secara matematis," kata dia.

Kunci cepatnya adopsi mobil listrik terletak pada teknologi baterai, lanjut Diepenseifen. Cina  menempati peringkat pertama dalam daya saing rantai pasokan baterai litium-ion global yang diterbitkan oleh Bloomberg New Energy Finance (NEF).

Cegah Ketergantungan, Ilmuwan Cari Logam Tanah Jarang di Eropa

Produsen baterai terbesar di dunia semuanya berasal dari Cina. "Mereka memiliki akses terhadap bahan mentah dan memiliki kapasitas produksi serta pasar penjualan terbesar," lanjutnya.

"Cina dan Eropa adalah kekuatan pendorong di bidang mobil listrik," kata Xiao Feng, profesor  di Universitas Tongji di Shanghai pada simposium mobil Cina-Jerman pada bulan Oktober 2022, "tetapi mereka juga merupakan pesaing," imbuhnya.

Niat Uni Eropa menyelidiki subsidi otomotif oleh Cina dianggap sebagai salah satu ekspresi persaingan sistemik antara Brussels dan Beijing.

Begitu pula ketika Komisi Eropa menunda ratifikasi perjanjian investasi dengan Cina, CAI, untuk sementara waktu. Pemicunya adalah perselisihan diplomatik seputar pelanggaran HAM terhadap minoritas Uighur di Xinjiang, Cina.

Sebabnya, KTT UE-Cina digelar ketika hubungan bilateral memasuki zaman es. Pada kesempatan perayaan 20 tahun kerja sama strategis komprehensif antara UE dan Cina pada hari Selasa (28/11), Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong mengatakan kepada Enrique Mora, Wakil Sekretaris Jenderal European External Action Service (EEAS), betapa "Cina dan Eropa harus melihat peluang dan tantangan pada saat yang sama. Kita harus melindungi kepentingan mitra kita dan memahaminya."

(rzn/hp)

 

Jangan lewatkan konten-konten eksklusif yang kami pilih setiap Rabu untuk kamu. Daftarkan e-mail kamu untuk berlangganan Newsletter mingguan Wednesday Bite.